Sabtu, 08 Oktober 2011

SakuraTetsu Dialogue

Komik ini lumayan menghapus rasa penasaran setelah aku menikmati Hoshin Engi karya Fujisaki sebelumnya. Namun berbeda dengan Hoshin Engi yang agak serius, komik ini sepertinya proyek pelampiasan Fujisaki, tempat ia menyalurkan ide-ide gilanya. Sakuratetsu Dialogue (Sakuratetsu Taiwahen) bercerita tentang Sakura Tetsu, anak laki-laki tertua di keluarganya, yang harus bekerja keras dari semenjak ia di TK. Sebabnya tak lain dan tak bukan adalah karena ia memiliki rumah yang terletak tepat di pusat kota. sehingga butuh banyak uang untuk membayar pajak dan perawatannya. Bekerja keras sejak kecil membentuk karakter Tetsu menjadi laki-laki mata duitan. Semua dihitung nilai uangnya. Hal ini menarik teman sekelasnya, Furato yang merasa Tetsu adalah orang yang misterius. Suatu hari di langit kota Tokyo muncul pohon raksasa yang memiliki wajah. Pohon terbang itu ternyata istana kerajaan bumi di masa depan. Kerajaan yang dipimpin oleh putri Alice itu datang untuk mengklaim tanah tempat rumah keluarga Tetsu berdiri, lengkap sambil membawa sertifikat tanah segala :D Namun karena yang mereka bawa itu sertifikat dari masa depan, yang sepertinya akan kalah di pengadilan melawan sertifikat tanah milik keluarga Tetsu, akhirnya mereka memutuskan untuk menginvasi tanah itu saja. Di saat yang bersamaan muncul kapal bajak angkasa yang dipimpin oleh Feyerabend ingin memiliki tanah itu juga karena tempat itu telah dipilih secara acak untuk menjadi markas mereka. Tak lama kemudian muncul juga Siegmanteau, kaisar kerajaan bawah tanah yang terbawa konflik itu karena ikut-ikutan Jadilah chapter demi chapter komik ini diisi dengan tokoh-tokoh baru yang datang untuk merebut tanah keluarga Tetsu tersebut. Dari Nietszhe si pangeran kegelapan yang kemudian menjadi gelandangan yang tinggal di kardus, Lacan si narsis berbadan kekar dan hanya mengenakan celana dalam yang datang dari dunia narsis, sampai dewa pantat (suka bernyanyi; "Anal..nal..nal..") yang bisa mengabulkan tiga permintaan, asal berhubungan dengan pantat :)). Semua keabsurdan ini tampil hanya dalam dua buku saja, membuat Sakuratetsu Dialogue menjadi komik yang padat dan kadang-kadang memusingkan. Tapi semua itu sungguh mengasyikkan karena si Fujisaki terasa bebas mengeluarkan ide-ide anehnya. Komik ini dijamin tidak akan menarik orang yang suka cerita-cerita realistis, tapi akan menyenangkan buat pembaca yang suka isi kepala yang teraduk-aduk :P Desain karakter yang ajaib menghibur gue banget, seperti saat digambarkan presiden Jepang adalah orang bule yang hanya bisa berbahasa Inggris, atau tokoh figuran Akemi dan ayahnya yang selalu memakai topi tinggi dan tuksedo, berkumis melintir yang selalu ada di setiap dimensi, sampai dewa komik yang ternyata mengatur segala hal mengenai penciptaan komik. Pinjam, sewa, atau beli sekalian, komik ini recommended buat dibaca kalo kalian bosen sama komik yang ceritanya gitu-gitu aja...

0 komentar :

emilisa-otaku © 2008 Template by:
SkinCorner